Sistem
embedded merupakan computing device yang didesain dengan tujuan tertentu secara
spesifik untuk melakukan fungsi tertentu. Sistem embedded terdiri dari perangkat
keras dan perangkat lunak. Perangkat keras meliputi mikroprosesor atau
mikrokontroler dengan penambahan memori eksternal, I/O dan komponen lainnya
seperti sensor, keypad, LED, LCD, dan berbagai macam aktuator lainnya.
Perangkat lunak embedded merupakan penggerak pada sistem embedded. Sebagian
besar perangkat lunak sistem embedded real time memiliki program aplikasi yang
spesifik yang didukung oleh Real Time Operating System (RTOS). Perangkat lunak
embedded biasanya disebut firmware karena perangkat lunak tipe ini dimuat ke
ROM, EPROM atau memory Flash. Sekali program dimasukkan kedalam perangkat keras
maka tidak akan pernah berubah kecuali diprogram ulang.
http://ilmu7788.blogspot.co.id/
Sistem
embedded dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan performansinya yaitu
sebagai berikut.
Sistem
embedded yang termasuk kategori ini dapat bekerja sendiri. Sistem embedded ini
dapat menerima input digital atau analog, melakukan kalibrasi, konversi,
pemprosesan data serta menghasilkan output data ke periperal output misalnya
display LCD. Contoh alat yang termasuk kategori ini adalah konsol video game,
MP3 player, kamera digital.
Sistem
dapat dikategorikan sebagai real-time jika waktu respon merupakan hal yang
sangat penting. Beberapa tugas tertentu harus dilakukan pada periode waktu yang
spesifik. Ada 2 tipe sistem embedded real time yaitu sistem embedded hard real
time dan soft real-time.
Untuk
sistem embedded ini, pengerjaan operasi melebihi waktu yang ditentukan dapat
menyebabkan terjadinya kegagalan yang fatal dan menyebabkan kerusakan pada
alat. Batas waktu respon untuk sistem ini sangatlah kritis yaitu dalam
milidetik bahkan lebih singkat lagi. Contohnya penyelesaian operasi yang tidak
sesuai waktunya pada sistem embedded kontrol rudal dapat menyebabkan bencana.
Sistem embedded ini juga dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari misalnya pada
sistem kontrol kantong udara pada mobil. Waktu tunda pada sistem ini dapat
mengancam keselamatan pengendara mobil karena kecelakaan biasanya terjadi dalam
waktu yang sangat singkat. Sistem embedded harus dapat bekerja dengan batas
waktu yang sangat tepat. Pemilihan chip dan RTOS sangatlah penting pada sistem
embedded hard real-time ini.
Pada
beberapa sistem embedded lainnya keterlambatan waktu respon dapat ditoleransi
pada batas tertentu. Pelanggaran batas waktu dapat menyebabkan performansi
menurun namun sistem dapat tetap beroperasi. Contoh alat pada kategori ini
adalah mikrowave dan mesin cuci. Walaupun ada batas waktu untuk setiap
operasinya namun keterlambatan yang dapat ditoleransi dapat dalam hitungan
detik bukan milidetik.
Sistem
embedded jaringan menghubungkan jaringan dengan interface jaringan ke sumber
akses. Jaringan yang dihubungkan bisa jadi Local Area Network (LAN), Wide Area
Network (WAN) atau internet. Sambungan dapat menggunakan kabel atau nirkabel.
Networked embedded system dapat dikategorikan berdasarkan sambungannya
tersebut. Namun dalam banyak sistem, penggunaan kabel maupun nirkabel dalam
sistem embedded sering dilakukan. Contoh dari LAN networked embedded system
adalah sistem pengamanan rumah dimana semua sensor (misalnya pendeteksi gerak,
sensor tekanan, sensor cahaya ataupun sensor asap) semua terhubung melalui
kabel dan dijalankan dengan protokol TCP/IP. Sistem pengamanan rumah dapat
diintegrasikan dengan jaringan sistem pengamanan rumah dengan tambahan jaringan
kamera yang dijalankan dengan protokol HTTP. Jadi semua sistem embedded dapat
dikategorikan seperti klasifikasi sebelumnya namun pembagiannya tidak mutlak.
Subsistem dari sistem embedded jaringan dapat real-time ataupun non real-time.
Sistem real-time dapat berdiri sendiri atau terhubung dengan jaringan.
0 Response to "Sistem Embedded"
Post a Comment